Definisi
akuntansi
Secara teknis, akuntansi merupakan
kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan
dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik
dan transparan memerlukan pengetahuan dan ketrampilan akuntansi secara baik.
Kemampuan pelaku bisnis dalam memberikan informasi keuangan yang akirat akan
sangat berdampak terhadap stakeholder bisnis itu sendiri.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi akuntansi:
# KAM (1990)
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan
dari transaksi-transaksi keuangan
# KOHLER'S DICTIONARY
Accountng is the recording and reporting
of transaction
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan
dari transaksi - transaksi keuangan
# ACCOUNTING PRINCIPLES BOARD (1970)
Akuntansi adala suatu kegiatan jasa,
yang fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil
keputusan ekonomi - membuat pilihan - pilihan nalar di antara berbagai
alternatif tindakan
# AMERICAN ACCOUNTING ASSOCIATION (1966)
Akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi
(keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan.
Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan
oleh akuntansi tersebut
# Dr. M. GADE
Akuntansi adalah ilmu pengetahuan
terapan dan seni pencatatan yang dilakukan secara terus menerus menurut sistem
tertentu, mengolah dan menganalisis catatan tersebut sehingga dapat disusun
suatu laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pimpinan perusahaan atau
lembaga terhadap kinerjanya
# KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI (NO. 476
KMK. 01 1991)
Akuntansi adalah suatu proses
pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan
pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan
informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan
keputusan
# SOPHAR LUMBANTORUAN (1989)
Akuntansi adalah suatu alat yang dipakai
sebagai bahasa bisnis. Informasi yang disampaikannya hanya dapat dipahami
apabila mekanisme akuntansi telah dimengerti. Akuntansi dirancang sedemikian
rupa agar transaksi yang tercatat diolah menjadi informasi yang berguna
# ENCYCLOPEDIA BRITANNICA (1962)
Akuntansi adalah istilah yang luas yang
emnunjukkan teori-teori tertentu, asumsi-asumsi mengenaio cara bertindak
(behavior), peraturan-peraturan cara mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan
dan melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan-kegiatan dan
tujuan-tujuan suatu organisasi
Fungsi akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pihak-pihak
yang berkepentingan
Pengguna Akuntansi
Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak internal maupun pihak
eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
Beberapa pengguna informasi akuntansi
meliputi:
1. Pemilik / owners/ Investor
Informasi akuntansi diperlukan baik oleh
calon investor atau investor. Calon investor perlu melakukan analisis
risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan dapat diterima dari
rencana penanaman modal yang akan dilakukan. Setelah menjadi
investor mereka perlu untuk memonitoring kinerja perusahaan.
Investor melakukan kegiatan baik perencanaan dan monitoring
investasinya melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
2. Kreditur
Kreditur membutuhkan informasi untuk
menilai kemampuan debitur atau calon debitur untuk memenuhi kewajiban
pembayaran pokok pinjaman dan bunganya. Kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman ini sangat tergantung pada besarnya keuntungan
(laba) dan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi
perusahaan debitur. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan
debitur, kreditur dapat mengetahui kondisi di atas.
3. Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk mengetahui
profitabilitas dan stabilitas perusahaan dimana mereka bekerja karena
kelangsungan hidupnya sangat tergantung kondisi perusahaan tersebut
termasuk pula jaminan hidup setelah mereka pensiun. Akuntansi dapat memberikan informasi
yang diperlukan oleh karyawan tersebut.
4. Pelanggan
Pelanggan mempunyai kepentingan dengan
kelangsungan hidup perusahaan terutama mereka yang sangat membutuhkan
produk produk perusahaan dalam jangka panjang dan sulit untuk
digantikan oleh produk perusahaan lainnya.
5. Pemerintah
Salah satu sumber pendapatan pemerintah
adalah dari sektor pajak. Perusahaan merupakan salah satu wajib pajak.
Pemerintah berkepentingan untuk memperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk menetapkan jenis pajak dan besarnya kewajiban pajak
yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
6. Pemasok
Pemasok atau supplier berkepentingan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang atas
pembelian barang atau jasa dari mereka pada saat jatuh tempo.
Informasi akuntansi dapat memberikan (gambaran) tentang besarnya
aset lancar yang dapat menjamin pembayaran utang utang di atas.
7. Manajer
Manajer adalah orang yang diberi
wewewnang oleh pemilik untuk mengoperasikanperusahaan. Untuk itu manajer
membutuhkan informasi akuntansi guna perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan.
8. Masyarakat
Laporan keuangan dapat menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitasnya. Informasi ini berguna untuk menilai
kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang
yang dipekerjakan, jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.
____________________
Akuntansi didefinisikan dari dua
sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa dan dari
proses kegiatannya.
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek
akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan
diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga
dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Pengertian
laporan keuangan
Laporan keuangan pada
hakikatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi
Menurut Zaki Baridwan (2000:7), mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2) menyatakan bahwa laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan dalam laporan tersebut.
Menurut Zaki Baridwan (2000:7), mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2) menyatakan bahwa laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan dalam laporan tersebut.
Isi
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Laporan perubahan ekuitas
·
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
berupa laporan arus kas atau laporan arus dan
Catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
6. Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk : yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro , artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan , yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro , harta aktiva pada sisi kiri , utang dan modal pada sisi kanan.
7.Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
Penghasilan ( Income ) , ada dua macam penghasilan yaitu :
Pendapatan ( revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk : yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro , artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan , yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro , harta aktiva pada sisi kiri , utang dan modal pada sisi kanan.
7.Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
Penghasilan ( Income ) , ada dua macam penghasilan yaitu :
Pendapatan ( revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.
8.Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk , yaitu :
Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan , kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban , selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
Contoh Laporan laba rugi :
Bentuk Single Step
Bentuk Multiple Step
9.Tujuan Laporan KeuanganMenurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja , serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Sumber :
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-11-akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar